10super.com

Mick Jagger and Keith Richards, concert at Winterland Palace in San Francisco, 1972Oleh Larry Rogers, CC BY-SA 2.0

10 lagu paling ikonik dari The Rolling Stones

Memilih sepuluh lagu Rolling Stones yang ikonik bukanlah tugas yang mudah. Memang, itu mustahil. Band ini telah membuat musik selama lebih dari enam dekade dan telah mengumpulkan katalog lagu-lagu hits yang memiliki dampak signifikan pada sejarah musik rock. Banyak dari kita yang tumbuh besar, secara harfiah, dengan mendengarkan Stones. Rolling Stones telah melalui berbagai fase sepanjang karier mereka, mulai dari musik rock yang terinspirasi dari musik blues hingga musik yang lebih eksperimental dan psikedelik di akhir tahun 60-an dan awal 70-an hingga karya mereka yang lebih halus dan berorientasi pada musik mainstream di tahun 80-an dan seterusnya. Dengan begitu banyak materi yang dapat dipilih, sulit untuk mempersempit lagu terbaik mereka menjadi hanya sepuluh.

Namun ada beberapa lagu Rolling Stones yang menonjol dari yang lain, baik karena melodi yang menarik, lirik yang mudah diingat, atau makna budaya. Lagu-lagu ini telah menjadi lagu klasik abadi yang terus beresonansi dengan para pendengarnya hingga saat ini, dan menunjukkan kemampuan band ini untuk berinovasi dan berevolusi sambil tetap setia pada akar rock and roll mereka. Dalam daftar ini, kami akan menyoroti sepuluh lagu Rolling Stones yang paling ikonik, bersama dengan beberapa fakta dan trivia menarik tentang masing-masing lagu. Beri tahu kami pendapat Anda tentang pilihan kami!

 

1. - "Satisfaction" (1965 Out of Our Heads)

Lagu ini adalah salah satu lagu rock yang paling dikenal dan ikonik sepanjang masa dengan riff dan lirik khasnya yang mengekspresikan rasa frustasi dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Lagu ini telah di-cover oleh banyak band lain, termasuk Otis Redding Devo dan Britney Spears dan telah ditampilkan di berbagai film dan acara TV.

Riff gitar yang terkenal dalam "Satisfaction" hampir tidak terjadi. Keith Richards awalnya menulis lagu tersebut dengan gitar akustik, namun tidak puas dengan suaranya. Dia bermain-main dengan riff tersebut di atas kotak fuzz dan kemudian merekamnya di pemutar kaset portabel agar tidak lupa. Ketika mereka merekam lagu tersebut di studio, riff tersebut awalnya dimaksudkan untuk diganti dengan bagian terompet, namun Richards bersikeras untuk mempertahankannya, dan selebihnya adalah sejarah.

The Rolling Stones at Messehallen Skoyen in Oslo, 1965The Rolling Stones saat konser di Oslo pada tahun 1965.
Øderud, Tanpa batasan, via Wikimedia Commons

 

2. - "Paint It Black" (1966 Aftermath)

Dengan melodi yang menghantui dan terinspirasi dari sitar serta lirik tentang kesedihan dan kehilangan, "Paint It Black" adalah lagu yang menonjol dari katalog pertengahan tahun 60-an milik The Stones. Lagu ini telah di-cover oleh berbagai macam artis, mulai dari punk rocker The Cramps hingga pianis klasik Lang Lang.

"Paint It Black" adalah salah satu lagu pertama dari band barat yang menampilkan sitar, alat musik yang biasa digunakan dalam musik tradisional India. Brian Jones, pemain multi-instrumentalis The Stones, adalah orang yang membawa sitar ke dalam studio dan memainkannya di lagu tersebut. Namun, baru setelah George Harrison dari The Beatles menggunakan instrumen ini pada lagu "Norwegian Wood" di tahun yang sama, sitar menjadi instrumen yang populer dalam musik rock barat. Penggunaan sitar pada "Paint It Black" merupakan langkah terobosan yang membantu memperluas batas-batas musik rock dan memperkenalkan pendengar pada suara dan pengaruh baru.

3. - "Jumpin' Jack Flash" (1968, Beggars Banquet)

Lagu ini adalah lagu rock klasik, dengan irama yang memacu semangat dan riff gitar Keith Richards yang ikonik. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Johnny Winter dan Aretha Franklin, dan kabarnya terinspirasi oleh tukang kebun Richards.

"Jumpin' Jack Flash" ditulis pada masa-masa sulit bagi Rolling Stones. Band ini sedang menghadapi masalah hukum dan pribadi, dan single mereka sebelumnya, "She's a Rainbow", tidak diterima dengan baik. Judul dan lirik lagu ini dikatakan terinspirasi dari kilatan petir yang dilihat Richards saat terjadi badai yang ia bayangkan sebagai roh anggota pendiri band Brian Jones yang telah meninggal, melompat kembali ke dalam grup. Terlepas dari tantangan yang mereka hadapi, "Jumpin' Jack Flash" menjadi salah satu lagu Rolling Stones yang paling populer dan bertahan lama.

4. - "Sympathy for the Devil" (1968, Beggars Banquet)

Nuansa gelap dari lagu ini dan vokal Mick Jagger yang menyeramkan membuatnya menjadi salah satu lagu Stones yang paling berkesan. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Guns N' Roses dan Laibach, dan telah menjadi subjek dari berbagai referensi sastra dan sinematik.

Lirik "Sympathy for the Devil" terinspirasi dari buku novelis Rusia Mikhail Bulgakov, "The Master and Margarita" yang menampilkan karakter yang mengaku sebagai iblis. Jagger mengatakan bahwa ia juga dipengaruhi oleh kekacauan politik dan kekerasan pada akhir tahun 1960-an, termasuk pembunuhan Martin Luther King Jr. dan Robert Kennedy. Materi lagu yang kontroversial membuat lagu ini dilarang oleh beberapa stasiun radio dan disensor dalam bentuk media lainnya, namun juga memperkuat reputasi Rolling Stones sebagai pemberontak yang tidak takut untuk menembus batas.

5. - "Gimme Shelter" (1969, Let It Bleed)

Menampilkan penampilan vokal yang kuat dari Merry Clayton dan riff gitar yang berkesan dari Richards, "Gimme Shelter" adalah sebuah komentar yang suram namun kuat tentang kondisi dunia di akhir tahun 1960-an. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Patti Smith dan The Sisters of Mercy, serta telah digunakan dalam berbagai film dan acara TV.

Rekaman "Gimme Shelter" terkenal kacau. Clayton sebenarnya dipanggil untuk menyanyikan backing vokal pada menit-menit terakhir setelah Jagger memutuskan bahwa penyanyi aslinya, Claudia Lennear, tidak memberikan getaran yang tepat. Clayton yang saat itu sedang hamil besar, diantar ke studio pada tengah malam dan merekam vokalnya hanya dalam beberapa kali pengambilan. Suasana yang tidak menyenangkan dari lagu ini juga diperkuat dengan penggunaan efek gitar yang terdistorsi yang disebut "fuzz box" yang memberikan gitar Richards sebuah kualitas yang mengancam dan hampir seperti dari dunia lain.

6. - "Brown Sugar" (1971, Sticky Fingers)

Riff gitar yang menarik dan lirik yang bermuatan seksual menjadikan lagu ini salah satu lagu Stones yang paling kontroversial. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Nina Simone dan The Black Crowes dan telah direferensikan di banyak buku dan film.

Asal-usul "Brown Sugar" agak kabur. Mick Jagger mengatakan bahwa lagu ini terinspirasi dari perdagangan budak dan eksploitasi wanita kulit hitam, namun ada juga yang mengkritik lirik lagu ini karena isinya yang terlalu berbau seksual dan rasis. Riff gitar pembuka lagu ini, yang telah menjadi salah satu yang paling terkenal dalam sejarah musik rock, dilaporkan terinspirasi oleh riff yang dimainkan oleh gitaris blues Freddie King, namun Keith Richards mengatakan bahwa ia tidak ingat dari mana riff tersebut berasal dan bahwa riff tersebut muncul begitu saja ketika ia bermain-main dengan gitarnya. Terlepas dari kontroversi yang melingkupi lagu ini, "Brown Sugar" tetap menjadi salah satu lagu Rolling Stones yang paling populer dan abadi.

7. - "Tumbling Dice" (1972, Exile on Main St.)

Dengan paduan suara yang menular dan nuansa bluesy, "Tumbling Dice" adalah favorit penggemar dan contoh klasik dari suara Stones di awal tahun 70-an. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Linda Ronstadt dan The Black Crowes, serta telah digunakan dalam film dan acara TV seperti The Sopranos dan Casino.

Lirik lagu "Tumbling Dice" kabarnya terinspirasi dari percakapan Mick Jagger dengan pembantu rumah tangganya yang merupakan seorang penjudi. Menurut Jagger, dia mengatakan kepadanya bahwa "melempar dadu" adalah metafora untuk naik turunnya kehidupan, dan dia memutuskan untuk memasukkan ide tersebut ke dalam lagu. Riff piano yang khas dari lagu ini dimainkan oleh musisi sesi reguler Stones, Nicky Hopkins, yang sebelumnya juga pernah bermain dengan The Beatles. Terlepas dari popularitasnya, "Tumbling Dice" tidak pernah dirilis sebagai single di Inggris meskipun lagu ini menjadi hit di Amerika Serikat.

8. - "Angie" (1973, Sup Kepala Kambing)

Lagu balada ini menampilkan melodi gitar akustik yang indah dan lirik yang menyentuh hati tentang cinta yang hilang. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Tori Amos dan The Rolling Stones sendiri, dalam versi rekaman ulang untuk album live mereka, Stripped.

"Angie" dikabarkan bercerita tentang istri David Bowie, Angela, yang dikabarkan berselingkuh dengan Jagger. Namun, Jagger membantah klaim ini dan menyatakan bahwa nama "Angie" dipilih karena sesuai dengan melodi lagu tersebut. Terlepas dari popularitasnya, lagu ini tidak pernah dibawakan secara langsung oleh The Stones hingga tahun 1998 ketika mereka memainkannya dalam tur Bridges to Babylon. Aransemen string yang indah dari lagu ini dimainkan oleh Nicky Hopkins, dan telah digunakan di banyak film dan acara TV selama bertahun-tahun.

Concert in Zuiderpark in The Hague, 1976Bert Verhoeff untuk Anefo, CC BY-SA 3.0

 

9. - "Beast of Burden" (1978, Some Girls)

Dengan irama yang penuh perasaan dan paduan suara yang mudah diingat, "Beast of Burden" adalah lagu yang menonjol dari album akhir tahun 70-an milik The Stones. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti Bette Midler dan Pearl Jam, dan telah ditampilkan dalam film seperti The Departed.

Keith Richards telah menyatakan bahwa lagu ini awalnya ditulis untuk dan tentang Bianca Jagger, mantan istri Mick Jagger. Namun Mick Jagger membantah klaim ini dan menyatakan bahwa lirik lagu tersebut terinspirasi oleh gaya hidup band yang sibuk dan beban yang datang dengan ketenaran dan kekayaan. Riff gitar yang mudah diingat dari lagu ini dimainkan oleh Richards dengan menggunakan Fender Telecaster, dan lagu ini telah menjadi bagian penting dari pertunjukan live band ini, yang sering dimainkan sebagai lagu penutup.

 

10. - "Start Me Up" (1981 Tattoo You)

Lagu ini menampilkan riff gitar yang menarik dan irama yang menghentak yang menjadikannya lagu stadion rock klasik. Lagu ini telah di-cover oleh artis-artis seperti R.E.M. dan The Black Crowes, dan telah digunakan dalam iklan untuk produk-produk seperti Windows 95 dan iPod.

Salah satu fakta menarik tentang "Start Me Up" adalah bahwa lagu ini sebenarnya ditulis pada akhir tahun 1970-an namun tidak dirilis hingga album Tattoo You pada tahun 1981. Lagu ini awalnya dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam album Some Girls yang dirilis tahun 1978, namun band ini merasa bahwa album tersebut belum selesai. Kesuksesan lagu ini membantu mendorong Tattoo You menjadi salah satu album Stones yang paling sukses secara komersial.

Keith Richards and Mick Jagger, concert in Rotterdam, 1982Keith Richards dan Mick Jagger, konser di Rotterdam, 1982
Marcel Antonisse / Anefo, CC0, via Wikimedia Commons

Bagi kami, itulah sepuluh lagu Rolling Stones yang paling ikonik, masing-masing dengan kualitas unik dan dampak kulturalnya, semoga Anda menyukainya.